KESEHATAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA
Apa yang dimaksud oleh psikolog ketika mereka berbicara tentang perkembangan individu? Secara umum, dapat diartikan bahwa perkembangan merupakan pola perubahan yang dimulai pada saat konsepsi (pembuahan) dan berlanjut di sepanjang rentang kehidupan. Kebanyakan perkembangan melibatkan pertumbuhan, meskipun perkembangan juga meliputi penurunan (Santrock, 2009). Dalam Papalia, Olds, dan Feldman (2009) disebutkan bahwa perkembangan manusia merupakan suatu studi ilmiah tentang pola-pola perubahan dan stabilitas di sepanjang rentang kehidupan manusia. Hal itu menunjukkan bahwa manusia mengalami perubahan dalam beberapa hal, misalnya dalam hal tinggi dan berat badan, perbendaharaan kata, dan kematangan berpikir. Akan tetapi, ada pula hal-hal yang cenderung menetap, seperti temperamen dan kepribadian.
Lebih lanjut, perkembangan bersifat sistematis, artinya perkembangan bersifat berkesinambungan dan terorganisir (Papalia dkk, 2009). Kita ambil saja contohnya perkembangan bicara pada anak. Kemampuan bicara diperoleh melalui perkembangan yang bertahap dan saling berhubungan, mulai dari membuat bunyi-bunyi suara, misalnya “aaa... ooo … uuu”; berceloteh, misalnya “mamama … tatata”; berbicara dengan satu kata, misalnya “mama … papa” hingga berbicara dengan dua sampai banyak kata. Tidak ada perkembangan bicara yang dimulai dari berbicara dengan satu kata terlebih dahulu, baru kemudian membuat bunyi-bunyi suara!
Perkembangan juga bersifat adaptif, artinya perkembangan terjadi untuk menghadapi kondisi-kondisi dalam kehidupan (Papalia dkk., 2009). Misalnya, mengapa bayi kemudian bisa berjalan? Hal itu tentulah untuk mendukung proses mobilitas si bayi karena sejalan dengan bertambahnya usia, keinginan eksplorasi seseorang akan semakin meningkat dan tidak mungkin baginya untuk terus mengandalkan orang lain untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain.
Perkembangan juga bersifat adaptif, artinya perkembangan terjadi untuk menghadapi kondisi-kondisi dalam kehidupan (Papalia dkk., 2009). Misalnya, mengapa bayi kemudian bisa berjalan? Hal itu tentulah untuk mendukung proses mobilitas si bayi karena sejalan dengan bertambahnya usia, keinginan eksplorasi seseorang akan semakin meningkat dan tidak mungkin baginya untuk terus mengandalkan orang lain untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain.
■ ASPEK ASPEK PERKEMBANGAN
Perkembangan sebenarnya tidak terjadi dalam kotak yang terpisah-pisah namun untuk menyederhanakan dan mempermudah pembahasan, perkembangan sering dibagi ke dalam beberapa aspek. Sebagai contoh, Dodge, Colker, dan Heroman (2002) membagi area perkembangan ke dalam empat aspek, yaitu aspek social, emosional, aspek fisik, aspek kognitif, dan aspek bahasa. Dalam pendidikan TK di Indonesia, ada enam aspek yang menjadi fokus program pengembangan, yaitu aspek pengembangan fisik, bahasa, kognitif, social, emosional, seni, serta moral dan nilai-nilai agama (Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas, 2002). Secara umum, para ahli perkembangan sering membagi aspek-aspek tersebut ke dalam tiga area besar, dengan istilah yang berbeda-beda. Di dalam Santrock (2009) disebutkan bahwa aspek tersebut meliputi aspek biologis, kognitif, dan sosioemosional. Berk (2009) membaginya menjadi aspek fisik, kognitif, serta emosional dan sosial. Hal itu juga kurang lebih serupa dengan Papalia dkk. (2009) yang membagi aspek-aspek perkembangan ke dalam aspek fisik, kognitif, dan psikososial.
Pembagian aspek ke dalam jumlah yang lebih sedikit bukan berarti meniadakan beberapa aspek yang sebelumnya telah disebutkan. Aspek fisik berkaitan dengan pertumbuhan tubuh dan otak, kapasitas sensoris, keterampilan motor, dan kesehatan. Aspek kognitif mempelajari atensi, memori, pemecahan masalah, proses berpikir, penalaran --termasuk di dalamnya penalaran moral, kreativitas, dan bahasa. Aspek psikososial meliputi perkembangan emosi, kepribadian, dan hubungan sosial. Faktor-faktor yg mempengaruhi perkembangan :
a. Keturunanb. Lingkungan
c. Kematangan
■ PERKEMBANGAN MANUSIA SAAT INI
a. Konsep perkembangan manusia sebagai proses kehidupan yang panjang
bisa dipelajarai secara ilmiah
b. Tujuan – Deskripsi, penjelasan, prediksi, dan intervensi
c. Contoh penelitian perkembangan manusia:
1) Menggambarkan kapan pertama kali anak memperoleh bahasa
2) Menjelaskan bagaimana anak belajar bahasa
3) Memperkirakan kemungkinan hambatan yang dihadapi anak ketika
belajar
4) Memberikan penanganan hambatan dalam perkembangan anak
■ INTERDISIPLIN ILMU DAN PERKEMBANGAN MANUSIA
■ ETNIS DAN POLA-POLA BUDAYA BERDAMPAK PADA PERKEMBANGAN DAN BERPENGARUH PADA KOMPOSISI RUMAH TANGGA
Nama :
1. Ratu Sylvia Salsabillah A.P (2130018012)
2. Vivi Iftitah Ilaeni (2130018014)




Komentar
Posting Komentar